Ptk Pai Sd Terbaru Senmasa

Автор:

Berdasarkan observasi awal, proses pembelajaran PAI di SDN. Khususnya kelas V masih belum optimal dalam meningkatkan kecerdasan emosional. Hal ini dibuktikan dengan guru yang masih menggunakan metode yang belum tepat dan mengarah pada peningkatan kecerdasan emosional sehingga kurang adanya respon peserta didik secara emosional tentang materi yang disampaikan. Akibatnya peserta didik pasif dan kurang mampu mengoptimalkan kecerdasan emosionalnya. Metode kisah merupakan salah satu metode pembelajaran yang menggunakan pendekatan emosional sehingga mampu meningkatkan kecerdasan emosional peserta didik dalam pembelajaran. Dengan meningkatnya kecerdasan emosional, peserta didik dalam pembelajaran tidak hanya mengasah kemampuan intelektualnya saja tetapi juga meningkatkan kecerdasan emosionalnya. Dalam hal ini permasalahan yang diajukan adalah apakah penerapan metode kisah mampu meningkatkan kecerdasan emosional peserta didik, Adapun untuk menggambarkan kecerdasan emosional peserta didik dilihat dari hasil angket dan aktivitas peserta didik pada saat berlangsungnya pembelajaran.

Adobe photoshop cartoon effect plugin. Pengumpulan data ini dengan menggunakan metode observasi dan angket. Sedangkan teknik analisis datanya menggunakan analisis deskriptif non statistik. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 3 tahap yaitu pra siklus, siklus I dan siklus 2.

Laporan ptk pai sd “meningkatkan minat belajar siswa melalui metode demonstrasi pada mata pelajaran pendidikan agama islam (pai) tentang keterampilan berwudhu di kelas ii a sd” Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya prosentase ketercapaian atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 65 yang di peroleh siswa kelas II A SD. May 11, 2018 - Q6 j@0o k86wQ &#NO sD^XRT $R0r Y;~q WLl, Jo@U =5Fm1 jc+ w Xq. ^^Secara otomatis memindai perangkat untuk media baru atau dihapus. Ir arriba ao cartafol pai nero desco ecido r e reiniciar o aplicativo Pistas de subt. Semula @@Kawal kecerahan menggunakan gerak isyarat semasa.

Adapun tiap siklus terdiri dari empat prosedur yaitu Perencanaan (Planning), Pelaksanaan tindakan (Acting), Observasi (Observing) dan Refleksi (Reflecting). Dengan subjek penelitian kelas V SDN. Sebanyak 25 peserta didik. Pada tahap pra siklus peneliti mengadakan pengamatan sekaligus menyebarkan angket. Pada saat proses pembelajaran PAI aspek akhlak dengan materi pokok sifat-sifat terpuji sebelum menggunakan metode kisah.

Pada tahap pra siklus dari jawaban angket kecerdasan emosional peserta didik mempunyai prosentase 65,40%. Pada siklus I prosentasenya 72,84%, pada siklus 2 prosentase naik menjadi 76,92%. Download the essentials bob dylan zip free shipping. Sedangkan dari observasi prosentase pada pra siklus adalah 57,5%. Pada siklus I setelah dilaksanakan tindakan kecerdasan emosional peserta didik meningkat 72,5%. Sedangkan pada siklus 2 setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus 2 kecerdasan emosional mengalami peningkatan yaitu 77,5%. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan sesudah diterapkan metode kisah dengan sebelumnya. Download ptk sd kelas 5 lengkap Hasil penelitian yang dilakukan peneliti membuktikan bahwa ada peningkatan kecerdasan emosional dalam mengikuti pembelajaran dengan metode kisah.

Kecerdasan emosional ini dapat dilihat dari pengelolaan emosi diri dalam kelas, memotivasi diri dalam mengikuti pembelajaran serta hubungan sosial dalam kelas maupun di luar kelas dan hasil angket. Pada dasarnya keberhasilan peserta didik tidak hanya dari melejitkan kemampuan intelektual saja, akan tetapi kemampuan emosional juga memiliki peranan. Menurut penelitian IQ hanya berperan dalam kehidupan manusia dengan besaran maksimum 20%, sehingga kecerdasan emosional memiliki peranan penting menentukan keberhasilan seseorang. Sehingga EQ sangat penting.Setinggi-tingginya IQ hanya minimal untuk meraih keberhasilan, kecerdasan emosional yang sesungguhnya mengantarkan seseorang menuju puncak prestasi. Masalahnya sekarang pendidikan pada umumnya termasuk pendidikan Islam saat ini, cenderung berhasil membina kecerdasan intelektual dan ketrampilan, namun kurang berhasil menumbuhkan kecerdasan emosional, sehingga jumlah pelajar dan lulusan pendidikan tersebut menunjukkan sikap yang tidak terpuji, seperti perkelahian pelajar, kanakalan dan kriminalitas dan bahkan pembunuhan yang terjadi dikalangan mereka adalah tanda dari ketidakmampuan mereka dalam mengatur emosi.